Wabah DBD Terburuk Landa Sri Lanka, 225 Warga Tewas
Sri Lanka menderita wabah demam berdarah terburuk, dengan virus pembawa nyamuk yang menewaskan 225 korban dan menginfeksi lebih dari 76.000 orang, tahun ini.
Atas kekhawatiran dengan besarnya krisis, pemerintah mengerahkan 400 tentara dan polisi, pada Selasa 4 Juli 2017. Mereka membersihkan sampah yang membusuk, kolam air yang mengambang, dan tempat berkembang-biak nyamuk potensial lainnya.
Dr. Ruwan Wijayamuni, kepala petugas medis Kolombo, mengatakan bahwa kegagalan warga membersihkan genangan air dan tumpukan sampah sesudah musim hujan terus-terusan bulan lalu sudah menambah masalah.
"Sangat menyedihkan bahwa mereka tidak menjaga kebersihan lingkungan mereka," kata Wijayamuni.
"Beberapa warga tidak mengizinkan petugas memeriksa rumah dan membersihkannya. Ini benar-benar tidak bisa diterima," bubuhnya, seperti Associated Press, Selasa 4 Juli 2017.
Jumlah infeksi di seluruh negeri sudah 38 persen lebih tinggi dari tahun lalu, ketika 55.150 orang didiagnosis menderita demam berdarah dan 97 meninggal, menurut Kementerian Kesehatan Sri Lanka. Jumlah kasus paling banyak terjadi di wilayah sekitar ibu kota Kolombo. Meskipun kasus itu dilaporkan merebak di negara kepulauan tropis.
"Ini sebagian besar menjadi penyakit perkotaan," kata Dr. Priscilla Samaraweera dari Unit Pemberantasan Dengue Nasional Sri Lanka. Hujan lebat bulan lalu membuat kota-kota tergenang air, genangan air dan sampah basah yang menyediakan tempat ideal bagi nyamuk untuk berkembang biak.
Di Kolombo, 25 tim tentara, petugas polisi dan inspektur kesehatan masyarakat mengetuk pintu rumah orang-orang, menasihati mereka untuk membersihkan saluran air yang tersumbat dan pot luar kosong yang mungkin dipenuhi air hujan.
Petugas kesehatan juga melakukan pengelolaan ruang publik.
Wabah tahun ini sangat berbahaya, kata Samaraweera. Tidak ada obat untuk salah satu dari empat wabah virus. Pasien yang paling berisiko meninggal adalah orang tua, anak-anak atau mereka yang memiliki komplikasi medis lainnya.
Rumah sakit sangat padat dengan pasien demam berdarah, tentara membangun dua bangsal sementara di Rumah Sakit Negombo Base, sekitar 38 kilometer utara Kolombo. Demikian kata juru bicara militer Brigadir Roshan Senevirathna.
Presiden Maithripala Sirisena mendesak warga bekerja sama dengan pejabat yang berusaha melawan penyakit tersebut. Seraya mengatakan bahwa hal itu dapat mempengaruhi "kehidupan semua warga negara." (sumber: metrotvnews.com)
Komentar
Posting Komentar