Pernikahan Tingkatkan Peluang Hidup Penderita Stroke




Pernikahan yang bahagia dan harmonis merupakan dambaan setiap orang. Kini, sebuah studi baru mengungkapkan bahwa pernikahan yang harmonis juga dapat meningkatkan peluang bertahan hidup penderita stroke.

Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American Heart Association menunjukkan bahwa isolasi memainkan peran besar dalam menentukan kelangsungan hidup setelah stroke.

Tim dari Duke University di Carolina Utara melihat data medis dan pernikahan dari 2.351 orang yang mengalami stroke. Mereka menghitung hubungan antara status pernikahan dan kemungkinan bertahan hidup selama lima tahun setelah stroke.

Hasilnya, pasien yang belum menikah memiliki risiko kematian 71 persen lebih tinggi daripada mereka yang menikah dengan pasangan yang sama. Mereka yang bercerai berisiko meninggal akibat stroke 23 persen. Penelitian juga menemukan bahwa mereka yang menikah beberapa kali secara substansial meningkatkan risiko kematian.

Stroke terjadi saat suplai darah ke otak terganggu dalam beberapa cara. Akibatnya, sel otak kekurangan oksigen dan dalam hal ini menyebabkan beberapa sel mati dan sel lainnya rusak.

Perceraian atau perpisahan dianggap sebagai faktor risiko penyakit jantung dan aliran darah karena tekanan dan ketegangan yang ditimbulkannya dalam pikiran dan tubuh. Dr. Matthew Dupre mengatakan, penting bagi penderita stroke untuk memahami bagaimana sejarah pernikahan mereka dapat mempengaruhi pemulihan dari stroke.

Sejarah pernikahan pasien diklaim peneliti dapat membantu dokter membuat keputusan tentang perawatan penderita stroke. Selain itu, sebuah laporan dari The Mental Health Foundation menunjukkan, kesepian sangat buruk bagi kita karena dapat membuat sulit mengendalikan kebiasaan dan perilaku, seperti efek kebiasaan merokok. (sumber: metrotvnews,com)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seks Oral Sebabkan Kanker Lidah dan Mulut

9 Bahaya Dibalik Haramnya Makan Darah

Inilah Penerima Beasiswa Dokter Muhammadiyah UMY